COMMIG STARS

Make and Be The Miracle

Hypnostage

Penampilan Hypnostage pada pelepasan wisuda PGSD

Commig Performance

"Make and Be The Miracle"

Magic Performance

Penampilan Magic pada Ulang Tahun Ganto

Certified Hypnotist and Hypnotherapist

Your Subconcius mind is 30,000 times more powerful than your concious mind

Rabu, 30 Maret 2016

Manusia Kontradiktif



Catatan Pembelajar                                                                                           Dari: Agung Pebe

Kamis, 24 Maret 2016


MANUSIA KONTRADIKTIF


Seperti biasa pada hari kamis ini adalah kegiatan sharing komunitas pembelajar. Dan kali ini materi disampaikan oleh pembelajar kita mas Agung Pebe. Pada kesempatan kali ini mas agung membahas tentang manusia kontradiktif yang disarikan dari konsep yang dikemukan oleh Arvan Pradiansyah.
Menurut Arvan Pradiansyah Manusia kontradiktif adalah orang yang bertolakbelakang antara keinginannya dengan yang dilakukannya. Dia menginginkan satu hal, tapi melakukan hal yang menjauhkannya dari keinginannya tersebut. Sederhananya, manusia kontradiktif itu adalah mereka yang melakukan kebalikan  dari apa yang menjadi harapan/keinginannya dengan kondisi sekarang sehingga semakin menjauhkan dirinya dari pencapaian tujuan itu.
Contoh:

  • Ingin langsing, tapi makannya banyak.
  • Ingin hidup sehat, tapi tidak olahraga dengan teratur dst. 

Orang yang kontradiktif menunjukkan ada yang tidak balance pada dirinya, dia mengalami split personality.  Dalam diri manusia ada yang namanya Present Self dan  Future Self.
Present self adalah kondisi diri kita pada saat ini (sekarang). Sedangkan Future self adalah bayangan tentang diri kita di masa mendatang.
Dalam future self, semua orang pasti menginginkan kebaikan.  Tapi sayangnya yang mengambil keputusan sehari-hari terhadap perbuatan kita adalah present self. Future self sifatnya abstrak, sedangkan present self sifatnya sering tidak tahan godaan.  
Contoh: dalam future self ingin hidup sehat, tapi dalam present self tidak olahraga teratur, tidak mengatur pola makan, dan tidak istirahat dengan cukup.
Orang kontradiktif berbeda dengan orang kreatif. Orang kreatif adalah orang yang berpikir sesuai dengan tujuan, tapi dengan cara yang tidak biasa. Misal: menginginkan A, tapi untuk mendapatkannya menempuh cara yang tidak biasa atau out of the box, yang semakin mendekatkan dia dengan keinginannya itu. Sedangkan orang kontradiktif, dia menginginkan A, tapi melakukan hal-hal yang semakin menjauhkannya dari A.
Agar tidak menjadi orang yang kontradiktif, kita harus mengelola present self, punya komitmen, melakukan kreasi mental, dan men-decleare keinginan kita kepada orang lain (ada yang memonitor). Hindari pula melakukan pembenaran, rasionalisasi atau justifikasi terhadap apa yang kita lakukan (yang kontradiktif).

Catatan Tambahan:

Dari sudut pandang NLP (Neuro Linguistic Programming), hal yang demikian di dalam NLP dikenal dengan istilah Present State dan Desire State. 
Present state sederhananya adalah kondisi seseorang saat ini. Sementara Desire State adalah kondisi yang diinginkan atau yang menjadi tujuannya.  

Present state akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 

  • Resourches (sumberdaya yang dimiliki) 
  • knowledge (Pengetahuan)
  • Preferences (Pilihan-pilihan)

Sementara itu pada Desire State dibutuhkan tujuan yang jelas dan kuat. Nah terkait hal ini, sebagaimana pembahasan pada minggu sebelumnya tentang bagaimana menguatkan goal. Maka desire state dalam hal ini merupakan bagian dari goal yang ingin dicapai seseorang. Untuk membangun desire state yang kuat pada dasarnya ada dalam WFO (Well formed Outcome). WFO merupakan salah satu pilar yang utama dalam NLP.

Rahasia Menguatkan Goal

Catatan Pembelajar                                                                                           Dari: Sefri Naldo
Kamis,  17 Maret 2016
 

RAHASIA MENGUATKAN KEINGINAN / GOAL 
SEHINGGA MENJADI TIDAK TERBENDUNG




Tulisan oleh:
Ronny F. Ronodirdjo
The Most Wanted Coach & Trainer of NLP, Covert Hypnosis & Persuasion in Indonesia.
 Diambil dari Newletter NLP4Life
Materi ini penulis sharingkan pada teman-teman di komunitas.

Kemarin beberapa orang teman, menanyakan pada saya agar dibahas topik tentang: Mengapa suatu goal bisa terasa kuat, namun kadang-kadang bisa pula terasa lemah.

Ya benar, apa sebabnya ya....  yang membuat suatu goal bisa kuat atau malah menjadi lemah?
Di sinilah seolah Tuhan memberikan ujian pada kita, untuk menguji apakah kita mampu menggunakan karunia Tuhan yang berupa pikiran dan emosi itu dan menjadi tuan terhadapnya, dan justru bukan diperbudak pikiran dan emosi kita.

Ada salah satu lagu dangdut terkenal di masa dulu karya Bang Rhoma Irama sebelum mencalonkan diri jadi presiden. Kalau gak salah judulnya "Haram!"  :) 

     Kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan
     Kenapa semua yang asyik-asyik itu yang dilarang
     Ah-ah-ah-ah-ah-ah-a-a-ah
     Itulah perangkap syetan
     Umpannya ialah bermacam-macam KESENANGAN

Nah dari lagu itu sebenarnya tercermin satu kecenderungan dari manusia yang fundamental, bahwa manusia tergerak untuk melakukan sesuatu jika ada kenikmatan (kesenangan).

Dan itu yang dimanfaatkan oleh syetan, demikian menurut Rhoma Irama. Nah, bisakah kita menggunakan NLP untuk 'mengantisipasi' perangkap syetan ini?

Menarik? Yuk kita simak....

FILTER PIKIRAN & MOTIVASI
Dalam NLP banyak sekali dibahas mengenai filter pikiran, salah satunya adalah apa yang disebut metaprogram, yakni sekelompok program pikiran yang mengatur jalannya program pikiran yang lainnya. Letaknya di bawah sadar kita, itu sebabnya jarang kita menyadarinya.

Salah satu metaprogram yang penting adalah: mengenai arah motivasi, yaitu bahwa manusia termotivasi melakukan tindakan itu jika dalam 2 kondisi:
  • Ingin mengejar kenikmatan / kesenangan (seperti kata Rhoma Irama)
  • Ingin menghindari penderitaan / kesakitan (belum disebut di lagu itu)

Nah, disini Anda jadi tahu bahwa pikiran menganut sebuah hukum yang disebut sebagai PAIN PLEASURE PRINCIPLE. Yakni, apapun yang berkonotasi dengan Pain (derita), maka pikiran manusia akan cenderung menjauhinya, sedangkan apapun yang  berkaitan dengan Pleasure (kenikmatan) maka pikiran manusia akan cenderung mendekati atau mengejarnya.

Pengertian pain dan pleasure ini adalah dalam arti luas, bukan dalam arti seksual. Contoh pengertian:
  • Pleasure: merasa baik, asyik, mantap, bangga, keren, sehat, nikmat, kenikmatan, puas, senang, teduh, dll.
  • Pain: merasa buruk, membosankan, down, merasa jelek, sakit, rugi, kerugian, penderitaan, kesal, sedih, kesakitan, dll

Nah, jadi tugas kita adalah membuat suatu Goal dan Aktivitas Mencapai Goal itu menjadi berasosiasi dengan Pleasure, sehingga MENJADI terasa kuat tarikannya.
Artinya, jika kita melakukan aktivitas yang berhubungan dengan goal itu, kita akan merasa Pleasure.
Sebaliknya, kita haru hati-hati, jangan sampai jika aktivitas yang kita lakukan dalam mendapatkan goal itu berasosiasi dengan Pain, maka tarikan untuk melakukannya menjadi lemah.

Misal, Anda pengin punya tubuh bagus, dan untuk mencapai tubuh yang bagus, khan perlu olah raga.
Nah banyak lho, yang di pikirannya itu, olahraga berasosiasi dengan Pain, makanya tarikan untuk melakukan jadi lemah. Jadi, untuk membuat daya tarikan memiliki tubuh bagus itu menguat, maka Anda harus mengasosiasikan seluruh aktivitas olah raga yang berhubungan dengan tubuh bagus adalah Pleasure. 

Sebaliknya segala hal yang berhubungan dengan kemalasan, hal-hal yang membuat tubuh menggemuk, prilaku makan yang salah, maka perlu diasosiasikan dengan Pain, sehingga kita menghindarinya.

Inilah namanya kita menguasai pikiran kita sendiri. Bukan dikendalikannya.

Dalam dunia agama, tinggal diaplikasikan dengan cara yang sama:
  • Hal-hal yang berhubungan kegiatan yang diridhai oleh Tuhan maka diprogram agar menjadi berkaitan dengan Pleasure.
  • Hal-hal yang berhubungan kegiatan yang TIDAK diridhai oleh Tuhan maka diprogram agar menjadi berkaitan dengan Pain.

Caranya: 
Akses suatu perasaan menyenangkan dari pengalaman yang Anda miliki, dan perkuat... Sambil menikmati dan mempertahankan rasa menyenangkan itu, bayangkanlah hal-hal yang perlu Anda kerjakan untuk mendapatkan goal Anda. Lakukan beberapa kali...

Maka dengan demikian, goal Anda berasosiasi dengan kenikmatan / pleasure.

Jumat, 25 Maret 2016

CEO Profile


Arlin Teguh A. adalah pendiri dan senior trainer indosinergi , telah berkecimpung di bidang pelatihan sejak tahun 2000 dan telah berpengalaman memberikan pelatihan pada berbagai bidang terkait leadership, komunikasi, kreativitas, pelayanan prima, sikap mental, pengembangan diri dan lain-lain. Disamping itu beliau juga dikenal sebagai motivator yang konsen dalam bidang self empowerment, personal coaching disamping sebagai terapis.
Sepanjang karir sebagai trainer beliau telah berkecimpung sebagai trainer dan pengelola pada berbagai lembaga training & consulting antara lain PPSDM Adzkia, @ CoMMit, dan SHS Consulting, disamping diminta untuk memfasilitasi beberapa pelatihan secara individu. Beliau telah memberikan pelatihan di lebih dari 1000 kelas, 10.000 jam pelatihan dan sekitar lebih dari 20.000 peserta. Beberapa institusi yang pernah beliau fasilitasi dalam training antara lain PT PLN (Persero), BRI, BNI BTN, PT Semen Padang, Pegadaian dll. Disamping beberapa public training yang beliau faslitasi.

Dalam bidang motivasi beliau telah belajar pada orang-orang yang memiliki keahlian dibidang tertentu antara lain: DR. Ernest Wong (Pakar Accelerated Learning), Mr. Tung Desem Waringin (Pelatih Sukses #1 Indonesia), Ronny F. Ronodirjo (Pakar NLP), dll. Disamping itu, beliau telah mendapatkan sertifikasi terutama di bidang Neuro linguistic Programming dan Hypnosis antara lain:
Licensed NLP™ Master Practitioner approved by. DR. Richard Bandler (Founder NLP™) & John La Valle (The Society of NLP  USA)
Licensed NLP™ Practitioner approved by. DR. Richard Bandler (Founder NLP™) & John La Valle (The Society of NLP  USA)
Certified NLP Practitioner held by American Board of NLP (ABNLP)
Certified NLP Master Practitioner held by National Federation of NLP (NFNLP)
Certified Professional Coach Held by Coaching Indonesia
Certified Hypnotist Instructor held by Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH)
Certified Ericksonian Hypnosis held by Better Mind Indonesia
Firewalk Trainer held by TDW Resources
 
Beliau juga pernah mendapatkan penghargaan Sang Inspirator Award dari Radio Classy dan Penghargaan dari MUSEUM RECORD INDONESIA (MURI) untuk trauma healing terbanyak se Indonesia. Disamping juga telah membantu banyak karyawan perusahaan baik swasta maupun BUMN untuk mencapai peak performancenya.
Alumni pelatihan beliau terdiri dari berbagai kalangan antara lain pelaku bisnis, akademisi, professor, mahasiswa, ibu rumah tangga, dll.  Saat ini beliau memimpin indosinergi  (Training & Consulting Services), sebuah lembaga yang konsen dalam pengembangan training berbasis NLP, Accelerated Learning dan Hypnosis, yang juga membawahi ALPHA MIND Hypnotherapy Clinic dan telah banyak membantu dalam proses terapi Trauma, Phobia, Insomnia, Berhenti Merokok, Meningkatkan Konsentrasi, Menghilangkan Depresi dsb, dengan menggunakan tekhnik NLP dan Hypnotherapy.