COMMIG STARS

Make and Be The Miracle

Hypnostage

Penampilan Hypnostage pada pelepasan wisuda PGSD

Commig Performance

"Make and Be The Miracle"

Magic Performance

Penampilan Magic pada Ulang Tahun Ganto

Certified Hypnotist and Hypnotherapist

Your Subconcius mind is 30,000 times more powerful than your concious mind

Kamis, 07 April 2016

KEKUATAN PIKIRAN BAWAH SADAR



KEKUATAN PIKIRAN BAWAH SADAR
“Jalan Tol Menuju Perubahan”

Apa yang Anda pikirkan ketika saya menyebutkan 15 April 1912 ? apakah ada suatu peristiwa yang sempat terlintas di benak Anda?. Sebuah peristiwa yang sangat melegenda di dunia sampai hari ini. Dan bahkan telah difilmkan.  Mungkin sebagian dari Anda ada yang terlintas dan mungkin juga tidak. Lalu bagaimana jika pertanyaan saya ganti, apakah anda pernah mendengar atau menyaksikan film Titanic? Yaaa, saya yakin sebagian besar kita pernah menyaksikan atau stidaknya mendengar tentang film tersebut. Bahkan mungkin ada di antara Anda yang telah menonton film tersebut sampai dua kali, tiga kali, atau lebih.
Di dalam film tersebut dikisahkan sebuah kapal besar yang mewah akhirnya kandas tenggelam di dasar laut samudra Atlantik dikarenakan kapal menabrak sebuah gunung Es. Tragedi tersebut meninggalkan kepiluan yang luar biasa. Dan,,,, please Jangan berharap saya akan menceritakan kisah cinta di dalam film itu yaa.. heheh.
Baiklah, apa yang saya ingin katakan berikutnya adalah tentang pembelajaran yang dapat kita ambil dari tragedi itu dikaitkan dengan kekuatan pikiran bawah sadar manusia. Lho apa hubungannya tragedi Titanic dengan kekuatan pikiran bawah sadar? Saya akan mencoba menghubung-hubungkannya.
Tahukah Anda bahwasanya sebuah gunung es yang tampak dipermukaan laut adalah hanya sebagian kecil dari keseluruhan gunung es. Ukuran gunung es yang berada di bawah permukaan laut ternyata jauh lebih besar dari apa yang tampak di permukaan. Coba perhatikan gambar gunung es di bawah ini

Menggunakan analogi tersebut ternyata pikiran manusia juga terbagi atas dua, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Hal ini terlepas dari ada yang mengatakan bahwa pikiran manusia itu terbagi atas 3 dengan menambahkan pikiran tidak sadar.  Agar hal ini menjadi mudah, maka kita menggunakan analagi yang pertama.
Nah sebagaimana gunung es di atas, maka seperti itu jugalah pikiran manusia. Apa yang tampak kecil dipermukaan adalah pikiran sadar kita dan apa yang tidak tampak dari permukaan adalah pikiran bawah sadar kita. 

Pikiran sadar kita adalah bagian dari pikiran kita  yang berfungsi untuk menganalisis, mengkritik, dan berpikir logis sepanjang hari. Di situlah kita menaruh perhatian kita. Sementara pikiran bawah sadar kita adalah bagian dari pikiran yang mengendalikan fungsi tubuh kita, dari detak jantung hingga pernapasan kita. Di sinilah semua memori kita disimpan layaknya Bank dan disinilah kearifan, kreativitas, karakter, intuisi, serta kemampuan memecahkan masalah berada.
Pikiran bawah sadar manusia inilah yang memberikan kontribusi paling besar dalam konteks kehidupan kita.  pikiran bawah sadar adalah tempat di mana sebagian besar kebiasaan mental kita berfungsi. Setiap kali kita belajar melakukan sesuatu dengan pikiran kita, kita secara tidak sadar menjadi terampil melakukannya.
Keterampilan itu bisa berupa keterampilan yang membuat depresi, ragu-ragu, sial, membuat diri stres atau merasa takut dan tak berdaya. Kita juga bisa terampil merasa nyaman, memotivasi diri, menjadi rileks atau menjadi lebih percaya diri dan penuh harapan dan lain sebagainya. 



Rabu, 30 Maret 2016

Manusia Kontradiktif



Catatan Pembelajar                                                                                           Dari: Agung Pebe

Kamis, 24 Maret 2016


MANUSIA KONTRADIKTIF


Seperti biasa pada hari kamis ini adalah kegiatan sharing komunitas pembelajar. Dan kali ini materi disampaikan oleh pembelajar kita mas Agung Pebe. Pada kesempatan kali ini mas agung membahas tentang manusia kontradiktif yang disarikan dari konsep yang dikemukan oleh Arvan Pradiansyah.
Menurut Arvan Pradiansyah Manusia kontradiktif adalah orang yang bertolakbelakang antara keinginannya dengan yang dilakukannya. Dia menginginkan satu hal, tapi melakukan hal yang menjauhkannya dari keinginannya tersebut. Sederhananya, manusia kontradiktif itu adalah mereka yang melakukan kebalikan  dari apa yang menjadi harapan/keinginannya dengan kondisi sekarang sehingga semakin menjauhkan dirinya dari pencapaian tujuan itu.
Contoh:

  • Ingin langsing, tapi makannya banyak.
  • Ingin hidup sehat, tapi tidak olahraga dengan teratur dst. 

Orang yang kontradiktif menunjukkan ada yang tidak balance pada dirinya, dia mengalami split personality.  Dalam diri manusia ada yang namanya Present Self dan  Future Self.
Present self adalah kondisi diri kita pada saat ini (sekarang). Sedangkan Future self adalah bayangan tentang diri kita di masa mendatang.
Dalam future self, semua orang pasti menginginkan kebaikan.  Tapi sayangnya yang mengambil keputusan sehari-hari terhadap perbuatan kita adalah present self. Future self sifatnya abstrak, sedangkan present self sifatnya sering tidak tahan godaan.  
Contoh: dalam future self ingin hidup sehat, tapi dalam present self tidak olahraga teratur, tidak mengatur pola makan, dan tidak istirahat dengan cukup.
Orang kontradiktif berbeda dengan orang kreatif. Orang kreatif adalah orang yang berpikir sesuai dengan tujuan, tapi dengan cara yang tidak biasa. Misal: menginginkan A, tapi untuk mendapatkannya menempuh cara yang tidak biasa atau out of the box, yang semakin mendekatkan dia dengan keinginannya itu. Sedangkan orang kontradiktif, dia menginginkan A, tapi melakukan hal-hal yang semakin menjauhkannya dari A.
Agar tidak menjadi orang yang kontradiktif, kita harus mengelola present self, punya komitmen, melakukan kreasi mental, dan men-decleare keinginan kita kepada orang lain (ada yang memonitor). Hindari pula melakukan pembenaran, rasionalisasi atau justifikasi terhadap apa yang kita lakukan (yang kontradiktif).

Catatan Tambahan:

Dari sudut pandang NLP (Neuro Linguistic Programming), hal yang demikian di dalam NLP dikenal dengan istilah Present State dan Desire State. 
Present state sederhananya adalah kondisi seseorang saat ini. Sementara Desire State adalah kondisi yang diinginkan atau yang menjadi tujuannya.  

Present state akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti 

  • Resourches (sumberdaya yang dimiliki) 
  • knowledge (Pengetahuan)
  • Preferences (Pilihan-pilihan)

Sementara itu pada Desire State dibutuhkan tujuan yang jelas dan kuat. Nah terkait hal ini, sebagaimana pembahasan pada minggu sebelumnya tentang bagaimana menguatkan goal. Maka desire state dalam hal ini merupakan bagian dari goal yang ingin dicapai seseorang. Untuk membangun desire state yang kuat pada dasarnya ada dalam WFO (Well formed Outcome). WFO merupakan salah satu pilar yang utama dalam NLP.